Jumat, 26 Agustus 2011

logikamu

terkadang kesadaran untuk menerima kebaikan teramat sulit pada logika sebagian manusia, namun ketika ajakan untuk berbuat hal-hal yg menyimpang, walau hal tsb adalah Aib bg dirinya, logikanya sangat cepat merespon.
Ada hal yg mesti di lurus dalam Qolbu manusia spt nie.. Dunia adalah prioritas bagi dirinya.. To be continue...

Senin, 26 April 2010

ketika tak sengaja mengantar teman berbelanja di pasar tradisional cikampek, ada seorang ibu yg menahan tangis, menahan marah, yg terus meracau sambil menitikkan air mata, ternyata ibu itu adalah pedagang kaki lima di pasar tradisional cikampek.
Aku bersama temanku menghampiri ibu trsbut dan bertanya, " kenapa bu, ada apa, bisakah kami berdua membantu kesulitan ibu ? " ibu tsb malah menangis dan menangis, kmudian bicara bhwa dagangan sdang sepi, namun tetap harus membayar pungutan-pungutan dari para preman setempat.

pungutan liar semakin liar di pasar tradisional cikampek

Senin, 19 April 2010

belajar Bijak

Mencoba dan belajar memiliki sikap bijaksana ternyata sangat sulit, terasa berat menjalani, selalu bertentangan dengan logika, dan yang menyakitkan adalah harus menjadi Rival dengan Qalbu sendiri.
Hal-hal tersebut memang baru aku jalani, mencoba menerapkan dan mensinkronkannya dengan sistem pengendalian diriku, tersa sangat berat, namun menyenangkan, karena ada sesuatu yang baru dan asing dalam sistem diri ini, hingga segala sesuatu yang akan aku jadikan kesimpullan akan dan selalu sharing, bermusyawarah, mengadaptasikan rencana, hingga ketika sebuah keputusan terjadi, aku telah siap dengan konsekuensinya.

Sikap ikhlas, berjiwa besar, legowo, memang sulit terealisasi, mekanismenya berliku yang terkadang kita tersesat oleh Ego yang terus berlawanan.
kita sebagai manusia mesti bersyukur dengan kesempurnaan yang Allah SWT berikan, kita mempunyai akal yang mampu beradaptasi dengan berbagai pemikiran manusia lainnya, akal juga yang akan berusaha mensinkronkan materi dari berbagai pemikiran untuk menjadi sebuah kesimpulan dan menghasilkan Keputusan.

Sebagai Manusia, mempunyai kesalahan dalam bertindak sangat wajar, manusiawi, karena dari kesalahan tersebut kita mampu belajar dan menjadi lebih manusiawi dalam bertindak dan membuat suatu keputusan.

So,.belajar n slalu berbagi yg membuat hati yg keras step by step terkikis untuk legowo.

Senin, 12 April 2010

Militer, Bisnis, dan Rakyat Sipil

Suatu kebanggaan jika sebuaH Negara mempunyai Prajurit serta Militer yang kuat, solid, loyal terhadap Negara dan Bangsanya, dan yang paling penting adalah Sebagai pembela bagi tempat dimana TNI dilahirkan, dibesarkan, yaitu Rakyat.
Rakyat di Negara ini yaitu Indonesia, masih memperlihatkan rasa Trauma yang berkepanjangan terhadap Militernya, sistem yang dahulu pernah diterapkan oleh Pemerintahan Era Orde Baru sangat berbekas dan meninggalkan sejarah yang saat ini harus ditanggung oleh Pemerintahan Era Reformasi dan tentu saja Rakyat generasi penerusnya seperti penulis rasakan saat ini.

Di Era Orde Baru nampak sangat cntras bisnis Militer yang menggilas Bisnis Sipil di segala bidang. ketika di Era Reformasi meminta agar Militer kembali ke Barak, tentu saja masyarakat sipil mensyukurinya, dalam arti, mengembalikan fungsi Militer sebagai Benteng pertahanan Negara, Militer sebagai Simbol kekuatan Negara, Militer sebagai Simbol persatuan Rakyat Indonesia.

Namun,.fakta dan Sejarah kembali terulang, di Era Reformasi realita TNI berbisnis kembali membuat Rakyat Sipil keter-ketir, dengan meng-atasnamakan Simbol Kesatuan dan Seragam Yang menjadi andalan untuk mengambil alih Bisnis sipil, ini mungkin salah satu alasan Di rendahkannya, dilecehkannya Militer Indonesia oleh Negara tetangga bahkan Dunia. Militer Indonesia hanya bisa tegas terhadap Rakyatnya, selalu mengambil keuntungan dari Rakyatnya, seperti Penjajah saja layaknya.

Tidak saja dalam hal Bisnis Militer berkuasa, dalam hal Keamanan tempat perbelanjaann seperti Satpam, Bodyguard, dan yang paling memuakan adalah bekerjasama dengan Preman. lihatlah dipasar-pasar tradisional Militer berbisnis dan bekerjasama dengan Preman Penguasa Pasar dalam hal Pengadaan pajak Keamanan kapada para Pedagang, pengadaan penerangan Listrik, dan hal lainnya. meski keberatan dan mengikis pendapatan para pedagang, namun karena takut masyarakat Pedagang hanya bisa mengeluh dan emengeluh, karena mengadupun mereka tidak tahu kepada siapa?.....

Saatnya kita sedikit peduli terhadap hal ini, sebagai bagian dari Rakyat Indonesia selayaknya kita bahu-membahu agar permasalahan yang klasik dan kompleks ini dapat menyentuh hati Pemimpin Militer dan Pemerintahan Indonesia.

jangan benci dan tangkap kami, kami hanya bisa mengeluh lewat tulisan, kami tak mampu mengadu, tak kuasa melawan, hanya berharap bantu kami Rakyat Indonesia agar bisa Sejahtera dan Bangga terhadap Negaranya yaitu INDONESIA.

Selasa, 16 Februari 2010